Sabtu, 11 Desember 2010
Vampir
Siang itu aku lapar sekali. meskipun aku tahu, aku tidak akan bisa makan hari ini, besok atau mungkin tahun depan itu masih lama sekali.... aku juga tidak bisa membayangkan apa yang akan ku makan nanti. tapi bagaimanapun, rasa lapar itu sangat manusiawi bagiku. dalam keadaan seperti ini aku melihat makanan kesukaanku yang tak pernah bisa kumakan, dan kau juga tahu, aku tidak mungkin menyentuh makanan itu. kau tahu rasanya seperti apa? leherku seperti terbakar!!! baru kali ini aku melihatnya dan aku tak bisa berbuat apa-apa! aku sudah ada disini lebih dari 200 hari dan baru hari ini aku bisa melihat makanan. benar-benar menakjubkan! daging itu pasti panas dan seperti apapun bau nya aku akan tetap menyantapnya. Tuhan menciptakan makanan dan Iblis membuat bumbu, kalau begitu aku telah menjadi bumbu dan Tuhan sang maha pencipta telah membuat sesuatu seindah makanan itu dan mungkin aku terlalu hina untuk menikmatinya. Aku tidak suka berpura-pura dan aku masih manusia tapi mungkin aku lebih mirip pengecut yang hanya mampu berjalan gontai dengan detak jantung yang berderap-derap saat sinar matahari menyinari daging itu... ah, jelas aku benar benar pengecut. makan saja aku tak berani.... atau mungkin aku lebih mirip vampir tak bertaring yang melihat manusia berdarah lezat duduk dibelakang punggungnya... yang bisa kulakukan adalah menahan rasa lapar saat daging itu tak sengaja datang dan hampir membunuh pikiranku. rasa lapar itu adalah peluru, kau hanya bisa mengeluarkannya disaat yang tepat atau kau hanya akan mempermalukan dirimu dan membuatmu terlihat seperti banci. sebenarnya aku tidak mudah lapar tapi hanya daging itu yang bisa membuatku lapar daging itu berwarna putih dengan saus berwarna coklat kekuningan ... lebih dari 200 hari aku mengenalnya baru kali ini aku menyadarinya. haah.. itu merepotkan, karena aku masih manusia bukan, karena aku masih seperti vampir.. bukan, karena aku masih seorang pengecut gagap, aku tak akan pernah bisa makan.. atau setidaknya minum, hingga saat ini aku belum minum. andai aku bukan pengecut gagap yang takut diajak bicara, aku pasti sudah segar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar